Kegiatan CENSOR dari Masa ke Masa

2005 : Terbentuk pada 30 Mei dari mahasiswa yang gelisah karena belum adanya UKM yang fokus dalam bidang kajian diskusi dan riset. Pada masa awal belum ada struktur yang pasti, sekretariat apalagi pendanaan

2006 : Kegiatan rutin melalui diskusi mingguan yang dilaksanakan di wilayah FISIP UNS

2007 : Kegiatan Censor mulai vakum karena keterbatasan personil. Sejauh informasi pengurus saat itu hanya Mas Ivan yang merangkap sebagai Direktur, Sekretaris dan Bendahara dengan sekretariat di kos

2008 : Vakum dan tidak ada laporan kegiatan

2009 : Censor dirintis sejak awal lagi oleh Mas Ivan dan Mas Fahmi saat itu sekretariat masih ada di kos juga. Kegiatan diskusi beberapa kali dilakukan

2010 : Posisi direktur dijabat oleh Mas Fahmi, dengan kegiatan yang masih sama yakni diskusi. Misi utamanya adalah perombakan pengurus

2011 : Masih dipimpin Mas Fahmi di periode kedua dengan sistem yang lebih mapan

2012 : Posisi direktur diisi oleh Mas Rahmat dengan anggota berjumlah 60an. Di periode yang mengusung tema REBORN ini mulai muncul berbagai perkembangan khususnya di bidang penulisan karya ilmiah. Di periode ini ada beberapa prestasi yang ditulis oleh pengurus:

  • Lolos PKM DIKTI sejumlah 3 kelompok
  • Mendapatkan pendanaan yang rutin dari fakultas
  • Mengupayakan ruang sekretariat Censor untuk kemudahan administrasi

2013, 2014: Dimulai dari Oktober 2013 hingga November 2014. Pada 2013 terlaksana Musyawarah besar pergantian periode yang kemudian dipimpin Mas Gilang. Pada periode ini dipimpin oleh Mas Gilang dengan total pengurus-anggota 35 orang. Melalui periode ini kerjasama kegiatan mulai dilakukan seperti workshop dengan LKI FISIP UNS. Disamping itu ada bebrapa prestasi yang ditorehkan pengurusnya seperti

  • Juara 3 LKTI Salatiga
  • Lolos PKM Didanai DIKTI 2014

2015 : Periode terkini dari Censor. Posisi DIrektur diisi oleh Kevin. Misi utama adalah untuk menunjukkan fokus kegiatan Censor secara lebih lanjut dan menarik bagi banyak orang. Di periode ada berbagai hal yang dirombak seperti status keanggotaan dan pengurus dan sistem kerja Censor yang lebih fleksibel tapi pasti. Tema awal yang diusung adalah BUAS (Berani, Ulet, Aspiratif dan Solid) ini berdasarkan kebutuhan Censor untuk benar-benar menunjukkan kemampuan, kerja keras dan prestasi yang dimiliki namun pada April 2014 justru disepakati R.Set yang berarti 2 hal yakni Riset dan Reset. Riset merupakan salah satu yang akan dilakukan dengan melakukan penelitian sebenarnya di lingkungan sekitar sayangnya tawaran riset muncul di awal tahun sehingga hanya diikuti oleh sebagian pengurus inti. Agenda riset ini akan disempurnakan pada tahun 2016. Reset yang berarti merombak ulang. Dengan tatanan yang sudah lebih solid dan nyata Censor perlu terus berkembang sambil beradaptasi dengan keadaan lingkungan. Kesan ilmiah yang kaku berusaha dibongkar dan asumsi UKM yang bergerak karena program kerja juga ditingkatkan menuju pengabdian pada masyarakat FISIP. Periode yang dimulai sejak Maret ini (sesuai SK Dekan) telah melakukan beberapa kinerja antara lain:
Riset bersama Crisis Institute berjudul Pendidikan Inklusi di Surakarta.

Maret. Mengadakan Bedah Buku Media Darling ala Jokowi bekerja sama dengan Dekanat FISIP UNS

April. Mengikuti SNISIP sebagai panitia. Melakukan kajian diskusi bersama BEM FISIP UNS bertemakan Smart City

Mei. Menggelar Bedah Buku Kedua mengenai Komunikasi Multikultural bersama Dekanat FISIP UNS dan Prodi Hubungan Internasional FISIP UNS. Kegiatan ini adalah salah satu yang tersukses dengan peserta 367 dari berbagai jurusan. Ini juga merupakan titik awal Censor dikenal lagi oleh masyarakat FISIP. Selain itu pada bulan ini juga diadakan diskusi dengan HIMAGARA FISIP UNS terkait kebijakan lokalisasi. Pada bulan ini juga diadakan upgrading bagi pengurus di Pantai Srau, Pacitan selama 2 hari.

Juni. Censor FEST lahir menjadi topik brand Censor tahun ini. Censor Fest yang merupakan agenda program kerja ini berisikan Workshop PKM, Ngofi, Bazaar Buku, Sekolah Riset dan Lomba Makan. Penggodokan acara dimulai seama 2 bulan hingga Juli akhir

Agustus. Osmaru FISIP. Dalam bulan ini Censor pamer identitas seragam baru dan menunjukkan kegiatan yang telah dilaksanakan selama setengah periode

September. Censor Fest dimulai lewat Workshop. Peserta workshop berjumlah 105 orang menghasilkan 12 PKM dari Censor yang melakukan tindak lanjut pembuatan bersama dengan mahasiswa baru yang difasilitasi oleh fakultas ilmu sosial politik. Agenda kedua adalah bazaar yang dijalankan selama 10 hari bekerja sama dengan UNS PRESS dan Toko Buku Sekawan. Selang kegiatan Bazaar juga diadakan Lomba Makan yang diikuti 35 peserta dari berbagai fakultas di UNS.

Oktober. Kunjungan dari UKM ilmiah tingkat universitas. Seminggu 2x yang pertama dari KSP Principium Hukum disusul dengan SIM, KEI, SASERU, KSI, KSP PRINCIPIUM, LSP FKIP dengan agenda bersama tahun depan dalam lingkup SCF UNS.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.