DUA KUBU KIH DAN KMP BERSETERU DI DPR, MORAL ELIT POLITIK MENURUN?

Setelah bergulirnya Pilpres 2014 ternyata bukan semata-mata persoalan tuntas dengan seketika, muncul berbagai permasalahan yang terjadi mulai dari permasalahan Daftar Pemilihan Tetap dan tambahan, Hasil Penetapan Pilpres 2014 dri KPU, serta ajuan Gugatan yg dilakukan oleh koalisi Merah Putih yg tidak setuju dengan penetapan Hasil Pilpres dari KPU tersebut.setelah ditetapkan Presiden dan wakil presiden Indonesia 2014 oleh Mahkamah Konstitusi melalui sidang Gugatan yang dilayangkan secara langsung oleh Koalisi Merah Putih, tidak lantas persoalan masalah berakhir berbagai persoalan muncul permukaan publik dengan adanya Pembagian Jatah Kursi di DPR  yang tidak merata.ini terlihat dari pembagian Jatah Kursi Di DPR dari masing-masing kedua Kubu yaitu KIH (koalisi Indonesia Hebat) dan KMP (Koalisi Merah Putih) saling beragumentasi bahwa Keduanya mempunyai Hak yang sama untuk mendapatkan Jatah Kursi di DPR secara Adil. dengan menang telaknya Suara dilegislatif dari gabungan Partai pengusung Kubu KMP otomatis mendapatkan porsi Jatah Kursi di DPR lebih banyak dibandingkan partai pengusung Kubu KIH.”

Walaupun secara tegas telah dilontarkan oleh Ketua dan Wakil Ketua DPR yaitu Setya Novanto dari Golkar  dan Fadli zon dari gerindra,agus hermanto dari demokrat,fahri hamzah dari PKS, Taufik Kurniawan dari PAN hampir mayoritas yang menduduki jabatan penting di DPR seperti Ketua dan Wakil ketuanya berasal dari partai pengusung KMP,bahwa Pemenangan suara legislatif lalu turut ambil besar dalam kesuksesan mereka menduduki jabatan tersebut.maka dari itu pihak kubu KIH Merasa Geram ketika para elit politiknya tidak dapat menduduki posisi jabatan penting karena kalah bersaing suara  dengan kubu KMP,mereka berpendapat bahwa seharusnya pembagian posisi jabatan penting kedua Kubu harus mendapatkan porsi yang sama.tetapi dalam hitungan perolehan suara terbanyak dilegislatif kubu KMP lebih diprioritaskan dibandingkan kubu KIH dikarenakan jumlah partai pengusung yang masuk dan mendukung KMP lebih banyak menyumbangkan Suara dari Hasil pemilihan suara Legislatif sehingga para elit politik dari KMP dapat menduduki jabatan penting di DPR lebih banyak Porsinya, walaupun dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014 terpilih yaitu Jokowi-JK dari pihak kubu KIH tidak lantas mempengaruhi perolehan suara yang tinggi Di DPR.ini membuat KIH kecewa dengan kebijakan tersebut mereka berpikir ada yang tidak adil seharusnya kita dapat jatah juga di DPR kan Pilpres 2014 kita dapatkan dri pihak kita,tetapi nyatanya tidak.” Ujarnya Ketua Koalisi Indonesia Hebat.

Dengan begitu aroma persaingan dan perseteruan kuat antara kubu KMP dan KIH tidak saling mengalah, malahan dari mereka berupaya kuat dengan keras untuk perubatan Jatah Kursi dalam posisi penting di DPR Mulai mencuat kepermukaan publik.  Kamis (06/11/2014), persaingan dan perseteruan untuk perebutan jatah kursi diparlemen kian hari kian memanas,ini ditandai dengan kedua belah kubu yaitu KMP dan KIH yang sama-sama inginkan perebutan jatah Kursi yang lebih banyak. Membuat Ketua MPR,Zulkifli Hasan sekaligus Politikus PAN geram melihatnya”.

“Bila Kedua Kubu tidak ada kecocokan dalam hal pembagian perebutan Jatah kursi Di parlemen, ia akan segera membahasnya bersama kedua kubu yg berseteru dengan mengadakan sidang paripurna dalam penentuan pembagian Jatah Kursi di parlemen serta Alat Kelengkapan DPR dari masing-masing kedua kubu”.Ujar zulkifli.

 “Rakyat ingin segera mungkin seluruh elit politik bekerja sama dalam satu nakhoda kapal agar dapat bergerak suatu pemerintahan yg dapat mengubah nasib bangsa kita kedepannya”.ujar zulkifli saat ditemui di gedung Paripurna.

Bahwa dari masing-masing kubu para elit politiknya,menampilkan suatu tingkah laku politik yang membuat Turunnya Kualitas Moral pribadi elit politik  didalam perseteruan tersebut.betapa kecewanya rakyat melihat wakil rakyat seharusnya menjadi panutan dan dapat memenuhi kepercayaan dan amanah dari rakyat untuk dapat memimpin bangsa ini ternyata sebaliknya hanya sebagai pemain sandiwara kekuasaan,ini menunjukkan mirisnya kondisi moral para elit politik sebagai wakil rakyat yang sangat menurun dan tak kunjung berubah untuk kebaikan.hal tersebut dapat dipungkiri mereka hanya memikirkan kelompoknya saja tanpa bisa menghargai bahkan menerima dengan lapang dada untuk bisa bersama dalam satu meja menentukan langkah selanjutnya dalam upaya mencari sosok wakil rakyat yg duduk di DPR untuk bisa memberikan sumbangsih besar dalam negara terutama kebutuhan rakyat dengan membuat dan menetapkan kebijakan-kebijakan tersebut guna mencari solusi yang konkrit dalam mensejahterakan rakyat dan mencari titik keadilan bagi seluruh rakyat indonesia.

Dengan kurang sadarnya dalam menerapkan Musyawarah untuk mufakat dalam sidang paripurna di DPR untuk membahas perseteruan kedua kubu antara KIH dan KMP ini membuat para pengamat politik cemas dan geram mereka menilai bahwa ada kecenderungan penurunan kualitas Moral setiap pribadi elit politik karena yang mereka tunjukkan bukan seorang politikus yang baik dan bijak dalam berucap dan bertindak melainkan hanya sebuah hiasan Figura Layar kaca yg tidak mempunyai manfaat yang besar bagi kemajuan politik di indonesia dan tidak memberikan panutan dan teladan bagi masyarakat luas tentang bagaimana Politik yang baik dan benar itu dapat memberikan kehidupan yang sejahtera bagi perkembangan masyarakat yang inginkan ada perubahan kearah yang lebih baik.

Terkesan masalah moral dianggap sepele bahkan hanya sebuah elemen terkecil  yg ditunjukkan para elit politik dalam kedua kubu yang berseteru sebenarnya masalahnya tidak terlalu besar tetapi mempunyai efek yang besar dan kuat dalam perkembangan sistem politik yang ada diindonesia.tetapi penunjukkan moral yang sesuai dengan kaidah didalam perpolitikan akan menuju keberlangsungan politik yang bersih,damai,serta respect.menurut Politikus senior PDIP pramono Anung menilai “bahwa Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat( KIH) di DPR harus segera dituntaskan agar  permasalahan ini bisa terlesaikan dengan cepat tanpa ada salah satu pihak yang dirugikan dan kinerja Pemerintah Baru segera bergerak untuk kerja keras dalam membangun negara ini secara bersama-sama dalam kekompakan.” Katanya.

Penantian hari demi hari tak kunjung damai antara kubu KMP dan kubu KIH, berbagai elit politik angkat bicara mengenai perkembangan penyatuan gagasan antara Kubu KMP dan KIH salah satunya yaitu Politikus senior Pramono anung sekaligus sebagai Kordinator KIH ingin mendamaikan kedua kubu yg berseteru ini agar satu Pemerintahan baru dan dia ternyata akan bertemu perwakilan Kordinator KMP yaitu Hatta Radjasa sekaligus sebagai (Ketum PAN) untuk membahas lebih lanjut langkah konkrit apa?. Yang akan diambilnya dalam mendamaikan dan menyepakati dua kubu tersebut agar seluruh elit politik ini dapat menunjukkan sikap moral yg baik dan bijak di DPR.” Ujarnya.

Sumber: Kompas

Penulis adalah Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara

Universitas Sebelas Maret

Singgih Prasetyo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.